banner 468x60

Sertifikat Dari BPN Labuhanbatu Tidak Kuat dan Ini Faktanya

Avatar photo
banner 468x60

AFJNews.online | Labuhanbatu – Milhan Harahap Menuturkan “Sertifikat dari Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Labuhanbatu Provinsi Sumatera Utara, diduga masih melemah atau tidak kuat bila dijadikan sebagai alat bukti atau alas hak kepemilikan tanah”. Kamis (24/8/2023)

Mengenai sertifikat alas hak tanah sebenarnya sudah ada tercatat melalui nomor; 2486 dengan luas hamparan; 9.792-M2, akan tetapi sertifikat ini saya duga tidak kaut alias melemah, apa bila berurusan dengan konglomerat dan dibumbui oleh pelaku yang bermain dibalik layar. Sebut Milhan Harahap

Awal pertama kali terjadi gejolak pada September 2014 waktu itu saya dengan inisial TLL/Susan alias TH, dan bahkan posisi PTUN (Peradilan Tata Usaha Negara), Satu, Dua (“1.dan.2”) atau suatu Putusan Kasasi sebenarnya sudah berhasil saya menangkan, dan saya iyakin TH tau hal itu

Akan tetapi, sampai hari ini ternyata masih tetap si TH itu menyuruh anggotanya untuk melakukan pencurian buah kelapa sawit milik saya, dari hal terjadinya dugaan pencurian hasil tanaman seperti inilah, yang membuat sertifikat dari BPN Labuhanbatu jadi melemah atau tidak kuat. Sebut Milhan Harahap.

Pantauan awak media “Sekitar Pukul 10.35 WIB dilokasi tanah Milhan Harahap terjadi, dugaan pencurian buah kelapa sawit sekitar 7 orang yang dipimpin oleh inisial SR sebagai mandor. Dan pada saat itu SR menjelaskan dirinya bersama rekan-rekannya atas perintah inisial D sebagai Manejer.

Sambil menunjuk poto sertifikat tanah milik Milhan Harahap kepada SR awak media berkata, bagaimana hati nurani pak mandor kalau posisi pak mandor berada di posisi pak Milhan Harahap, “Pak SR punya sertifikat dan punya tanaman tetapi hasil tanamannya malah terus menerus dicuri orang lain”. SR membisu

Setelah itu awak media meminta agar SR menelepon inisial D Manejer untuk datang kelokasi, setelah terlalu lama menunggu D Manejer tidak kunjung datang awak media kembali bertanya kepada SR, “Bagaimana tentang kehadiran si Manejer”. SR menjelaskan sudah 3 kali beliau saya minta datang.

Silahkan lihat video dibawah ini:

Yang terakhir kali saya komunikasi dengan Pak Manejer “Katanya akan ada pengganti atau sebagai perwakilan dirinya untuk datang kemari, tapi sampai saat ini saya lihat tidak ada juga yang datang kemari untuk mewakili manejer”. Sebut SR dan terlihat wajah seperti punya kesalahan.

Perlu untuk kita ketahui bersama sebidang tanah tersebut diganti rugi pada Tahun 1995 secara perlahan dikelola diusahai Milhan Harahap sampai dapat ditanami dengan kelapa sawit. Pada Bulan September 2014 timbul gejolak dengan TLL /Susan alias TH, membuat Milhan Harahap terkuras waktu, pikiran, tenaga dan biaya kesana-sini.

Semakin sedikit waktu Milhan Harahap yang bisa dibagi untuk bisa datang kelokasi tanah kebun mengurusinya, mengingat adanya persoalan PTUN dan kasasi yang tercatat melalui No; 172K/TUN/ 2023. dan tercatat melalui No; 7/G/2022 /PTUN-MDN. Bahkan melalui No; 198/B/2022/PT.TUN. MDN.

(J.S-Redaksi)