MEDAN LABUHAN, AFWJNews.online – Sejak bertugas pada Juni 2025 sebagai HR Unit di PT Elnusa Petrofin Medan Labuhan, Agita Rachmawati Tarigan, menuai sorotan tajam dari karyawan maupun awak mobil tangki (AMT). Baru dua bulan menjabat, ia dinilai bersikap arogan, semena-mena, serta tidak menunjukkan etika dan tata krama dalam berkomunikasi dengan para pekerja.
Sejumlah karyawan dan AMT menyebutkan, dalam mengambil kebijakan maupun keputusan, Agita kerap bertindak sepihak tanpa berkoordinasi dengan pimpinan Head of Operation (HO) PT Elnusa Petrofin Medan Labuhan. Kondisi ini menimbulkan keresahan di internal perusahaan.
Selain itu, muncul dugaan bahwa Agita menunda pencairan uang SPPD awak mobil tangki, sehingga menimbulkan ketidaknyamanan di kalangan pekerja. Bahkan, beredar isu bahwa keberadaannya merupakan “titipan” dari salah satu Komisaris PT Elnusa Petrofin, sehingga tindak-tanduknya seakan tidak tersentuh aturan maupun koordinasi dengan atasan.
“Kalau ingin tahu lebih jelas, silakan tanyakan langsung kepada para AMT dan karyawan. Sebagian besar orang korban yang merasakan langsung kesewenangan dalam pengambilan keputusan oleh Agita,” ujar salah satu sumber internal yang enggan disebutkan namanya.
Kebijakan kontroversial yang diberlakukan HR baru ini disebut telah memicu keributan serta keresahan di kalangan pekerja. Padahal, di bawah kepemimpinan HO yang baru dan Manager Area, Agus, PT Elnusa Petrofin selama ini Bersikap tegas dan Profesional dalam melaksanakan tugas dan pungsinya, sehingga kegiatan yang ada dilingkungan PT Elnusa Petrofin Medan Labuhan berjalan cukup baik dan lancar
“Kami berharap pimpinan PT Elnusa Petrofin mengambil sikap tegas. Jangan sampai citra dan nama besar perusahaan tercoreng hanya karena kebijakan HR yang arogan dan tidak manusiawi,” tambah sumber tersebut.