Scroll untuk baca artikel
banner 468x60
Example floating
Example floating
banner 468x60
BeritaPeristiwa

“Suasana Mencekam di Ladang, Warga Asahan Melapor Usai Diteror Ketua Kelompok”

Avatar photo
229
×

“Suasana Mencekam di Ladang, Warga Asahan Melapor Usai Diteror Ketua Kelompok”

Sebarkan artikel ini

ASAHAN, AFJNews.online – Raut wajah Bahtiar (62), warga Dusun XII, Desa Mahondang, Kecamatan Pulau Rakyat, masih terlihat cemas saat menceritakan peristiwa yang dialaminya. Ia bersama sang istri, Tuminah, tak menyangka aktivitas rutin di ladang berubah menjadi pengalaman mencekam yang menimbulkan trauma.

Peristiwa itu terjadi pada Minggu siang, 14 September 2025. Saat banjir merendam sebagian lahan, Bahtiar dan istrinya ditemani tiga orang saksi mendatangi kebun miliknya. Namun, ketenangan siang itu buyar ketika beberapa pria datang menggunakan sampan. Di antara mereka disebut ada sosok Bambang Dalimunthe bersama sejumlah rekannya.

Baca Juga :  Mahasiswa Seruduk kantor DPRD Kabupaten Tangerang Laansung Diterima Ketua DPRD Dengan Damai

“Mereka langsung turun, bicara dengan nada tinggi, memaki, bahkan mengancam kami dengan arit dan parang,” ucap Bahtiar dengan suara bergetar saat diwawancarai.

Merasa keselamatan dirinya dan keluarga terancam, Bahtiar memilih meninggalkan ladang. Ia khawatir terjadi sesuatu yang lebih buruk jika tetap bertahan. “Saya hanya ingin tenang mengurus ladang, tapi yang kami dapat malah ancaman,” tambahnya.

Trauma dan Permohonan Perlindungan:
Sejak kejadian itu, rasa takut terus menghantui. Bahtiar mengaku tidak bisa tidur nyenyak, apalagi ketika mengingat bagaimana istrinya ikut dimaki-maki di depan matanya. Ia pun memberanikan diri melayangkan surat laporan resmi kepada Kapolres Asahan dan Kasat Reskrim Polres Asahan pada Selasa (23/9/2025).

Baca Juga :  Babinsa Kohod Monitoring Peresmian Yayasan Ponpes Dhuafa Yatim Ar-Risalah

Dalam laporan tersebut, ia meminta pihak kepolisian segera menindaklanjuti dugaan pengancaman dan memberikan perlindungan bagi keluarga serta ladangnya. Sebagai bukti, Bahtiar juga menyertakan rekaman suara yang disimpannya melalui telepon genggam.

Harapan Warga:
Bagi Bahtiar, melaporkan kejadian ini bukan hanya demi dirinya sendiri. Ia berharap aparat dapat segera bertindak agar warga desa tidak lagi merasa resah dengan tindakan kelompok yang disebut-sebut sering meresahkan itu.

Baca Juga :  Danramil Balaraja Bersama Bupati Dampingi Gubernur Banten di Desa Saga

“Saya mohon keadilan. Kami hanya ingin hidup tenang, bekerja di kebun tanpa ada rasa takut,” ungkap Bahtiar.

Hingga kini, kasus tersebut masih dalam tahap pengembangan di Polres Asahan. Sementara warga sekitar ikut berharap agar langkah hukum dapat memberikan rasa aman di desa mereka.

banner 468x60
Example 120x600