Scroll untuk baca artikel
banner 468x60
Example floating
Example floating
banner 468x60
BeritaHukumTNI/POLRI

Sangat Disayangkan, Pertikaian Antar Ormas GRIB Dengan Kelompok Tani di Desa Suka Makmur Kecamatan Mandoge

Avatar photo
1401
×

Sangat Disayangkan, Pertikaian Antar Ormas GRIB Dengan Kelompok Tani di Desa Suka Makmur Kecamatan Mandoge

Sebarkan artikel ini

Asahan, AFJNews.online – Bentrok antara grip dengan kelompok tani di desa Sukamakmur di lahan tanah garapan PT Sintrong, aksi ini terjadi ketika anggota GRIB yang mantan daripada anggota kelompok tani di bawah naungan (Al) datang menjarah buah di lahan sengketa, dan ribut dengan kelompok tani pada hari minggu 26 April 2025. ( 20/05/2025 )

Koko Guntoro salah seorang anggota GRIB mengacungkan senjata kepada anggota kelompok tani namun dilerai oleh Muhrim Sitorus, merasa tidak terima Koko memukul wajah muhrim.

Keesokan harinya mereka datang lagi menggunakan atribut GRIB dari PAC Buntu Pane Mandoge DPC serta ranting, yang mana laporan dari pada pihak GRIB bawa anggota kelompok tani memukul anggota GRIB pada hari Sabtu, sementara di hari Sabtu mereka tidak menggunakan atribut maka kelompok tani tidak tahu kalau itu adalah anggota GRIB.

Maka di hari Minggu tanggal 27 April anggota GRIB turun berbondong-bondong ke desa Makmur dusun 5 tanpa ada izin atau surat aksi dari Kapolres serta pemberitahuan kepada forkopincam Kades dan Kadus,
maka terjadilah bentrok di lahan sengketa lokasi PT sintrong dimana Kades dan Kadus dusun 5 tidak berada di tempat hanya diwakilkan kepada kadus dusun 6 Muhammad Rasul Siregar, maka terjadi kontak fisik anggota GRIB Menyundul dengan kepala anggota daripada kelompok tani, begitu ribut-ribut anggota GRIB atas nama Koko Gundoro jatuh ke parit membentur pelepah sawit sehingga wajah robek terkena duri, dengan berdalih ia menuduh kalau anggota kelompok tani yang membacoknya atas nama Pandapotan Sitorus di hadapan APH.

Baca Juga :  Terus dan Lagi Unit Intel Kodim 0209/LB! Berhasil Ringkus Terduga Bandar Narkoba di Sungai Kanan

Sementara banyak saksi yang melihat kejadian bahwa sebenarnya dia jatuh ke parit dan bukan dipukul oleh Pandapotan Sitorus.

Pihak kepolisian Mandoge memanggil kedua belah pihak untuk menjelaskan pokok permasalahan apa sebenarnya yang terjadi sehingga kedua kubu tersebut bentrok di lahan sengketa yang selama ini digarap oleh kelompok tani, dengan tegas ketua kelompok tani atas nama Muhammad Sani menyampaikan kepada pihak kepolisian bahwa kelompok tani tidak ada urusan dengan GRIB, sebenarnya ini adalah urusan pribadi tapi dibawakan ke ormas jelas Sani dengan tegas.

Baca Juga :  Ribuan Massa Kelompok Tani Dan Masyarakat Sei Kopas Serta Aliansi Pejuang Masyarakat Bangsa (APMB) Beserta Kelompok Tani Lainya Menggeruduk Mapolres Asahan

Dari pihak sebelah yang dulunya adalah anggota kelompok tani meminta kepada ketua kelompok tani untuk mengembalikan uang yang telah mereka berikan, sewaktu mereka masih anggota kelompok tani, jika uang itu tidak dikembalikan maka kami akan tetap berada di sini dan kami datang dengan alat panen karena kami mau panen hari ini ujar (A.L).

Di tempat terpisah Erliyanto sebagai Kapolsek Mandoge serta Liber Manurung Kanit Reskrim Wakapolsek Pandapotan Sitorus mencoba membubarkan aksi ini karena sudah sangat meresahkan dan meminta kepada kedua belah pihak untuk meninggalkan lokasi dan kembali ke posko masing-masing.

Namun perintah itu tidak diindahkan oleh anggota GRIB dan mereka tetap melakukan aksinya memanen sawit dan disaksikan oleh Kapolsek dan kelompok tani, maka dari itu kelompok tani menyampaikan bahwasanya GRIB sama sekali tidak menghargai APH dan kericuhanpun kembali terjadi dimana anggota GRIB menuduh Beno Sitorus mencuri buah yang telah dipanen, lalu istri dari tertuduh tidak terima dan protes bahwa suaminya tidak mencuri, mendengar itu salah satu Srikandi GRIB Murniati Siallagan memukul wajah istri Beno yang lagi hamil 3 bulan atas nama Halimatun Tahdia, setelah dipukul Halimatun hingga terjatuh dan ketika dia bangkit di sorong kembali hingga jatuh sehingga menyebabkan gangguan kandungan dan itu terjadi di hadapan pihak APH.

Baca Juga :  Ribuan Masa Pemuda Pancasila Hadiri Pelantikan PAC PP Kecamatan Medan Labuhan

Menurut Sani ketua kelompok kejadian ini sangat merugikan mereka dan kejadian ini juga sangat memprihatinkan di mana selama ini mereka telah berjuang untuk mempertahankan tanah garapan yang notah bene adalah tanah orang tua mereka yang sudah berpuluh tahun di kelola oleh PT JAYA BARU tanpa ada HGU, dan meminta kepada pihak terkait untuk bisa membantu kelompok tani dalam memperjuangkan tanah leluhur tersebut ujarnya penuh harapan.

banner 468x60
Example 120x600