Scroll untuk baca artikel
banner 468x60
Example floating
Example floating
banner 468x60
BeritaRegional

Ribuan Massa Kelompok Tani Dan Masyarakat Sei Kopas Serta Aliansi Pejuang Masyarakat Bangsa (APMB) Beserta Kelompok Tani Lainya Menggeruduk Mapolres Asahan

Avatar photo
215
×

Ribuan Massa Kelompok Tani Dan Masyarakat Sei Kopas Serta Aliansi Pejuang Masyarakat Bangsa (APMB) Beserta Kelompok Tani Lainya Menggeruduk Mapolres Asahan

Sebarkan artikel ini

ASAHAN, AFJNEWS.online – Ribuan massa yang terdiri dari Kelompok tani, Aliansi dan koalisi masyarakat Asahan menggelar aksi di depan Polres Asahan meminta kepada polres Asahan untuk mendengarkan dan menanggapi pengaduan dan keluhan masyarakat kecil yang teraniaya dan terintimidasi oleh oknum oknum yang tidak bertanggung jawab, premanisme bayaran bahkan kuat dugaan ada oknum polisi dan karyawan PT BSP yang mengintimidasi masyarakat atau petani sei kopas dengan menodongkan senjata laras panjang, senin 29/04/2025

Kejadian bermula ketika Ibu br tampubolon dan Ibu siagian pulang dari membeli karet dari masyarakat dengan menggunakan pic up di tengah jalan mereka di hadang oleh sekelompok orang kurang lebih sekitar 50 orang, yang kuat dugaan adalah satpam dan karyawan PT BSP dan preman sewaan.

Mereka dipaksa turun dari mobil dan salah seorang karyawan menganiaya Ibu br Siagian mengakibatkan kaki ibu ini patah karna di sorongkan keluar dari mobil hingga terjatuh, insiden ini sangat biadab dan kejam karna sudah sangat merugikan kami ujar br tampubolon, dimana kawanku br siagian harus di rawat di rumah sakit karna kakinya mengalami patah tulang dan kerugian yang sangat besar saya alami karna getah yang saya beli dari petani dan angkutan kami semua di angkat di bawak ke polres asahan ujarnya penuh emosi kami meminta kepada bapak kapolres tolong proses pengaduan kami dan tolong berpihak kepada para petani berikan kami kenyamanan ujarnya sambil berteriak

Baca Juga :  Polsek Panai Hilir Ungkap Kasus Peredaran Narkotika Jenis Ekstasi, 100 Butir Diamankan

Teriakan Massa juga meminta Kapolres Asahan memberikan rasa aman kepada petani yang bekerja di lahan perjuangan dan menyetop aksi kriminalisasi terhadap para petani yang tergabung dalam kelompok tani di Desa Sei Kopas, Kecamatan Bandar Paser Mandoge serta mengusut tuntas kasus penganiayaan terhadap petani yang diduga dilakukan oleh security perkebunan PT BSP, kami meminta kembalikan lahan masyarakat yang dirampas oleh PT BSP dan meminta kepada Polres Asahan melakukan tindakan terhadap aksi kriminalisasi dan intimidasi yang dilakukan oleh pihak PT. BSP terhadap petani.

Binsar Manurung kordinator aksi dengan tegas menyampaikan tuntutanya kepada pihak pihak terkait agar segera memproses dan memerima laporan dari para petani yang selama ini terintimidasi, teraniaya oleh oknum oknum biadab, dan siapapun itu yang ada di belakang oknum oknum tersebut, Tangkap pengelola perkebunan PT. BSP dalam kawasan hutan, tangkap terduga anggota polisi yang menodongkan senjata api kepada petani di Desa Mekar Sari Kecamatan Buntu Pane.

Jika dalam waktu 1×24 jam pengaduan kami tidak di tanggapi atau di proses kami akan datang dengan masaa yang lebih besar dan jangan salahkan kami jika tindakan kami anarkis karna apa yang kami alami sudah berpuluh puluh tahun tapi sampai detik ini tidak pernah ada tanggapan dari pada pihak pihak terkait, kami selalu terintimidasi, kami selalu teraniaya tangkap pelaku pemukulan hari ini juga teriaknya dengan marah.

Baca Juga :  Polres Pelabuhan Belawan Gelar Kegiatan Berbagi Takjil di Gabion Belawan

Ali Usman Sitorus SH menyampaikan bahwa sehubungan dengan adanya lahan perkebunan di Desa Sei Kopas yang telah dilakukan penyitaan oleh tim Garuda dengan luas 582,3 Hektar yang sebelumnya telah berkonflik dengan masyarakat. Dan setelah dilakukan penyitaan tersebut terjadi beberapa kekisruhan yang dilakukan oleh pihak PT. BSP dan berujung dengan adanya intimidasi dan kriminalisasi kepada para petani dari Kelompok Tani Gabe Mujur Kopas, kami meminta perlindungan dari kepolisian dan meminta agar para pelaku dapat di proses sesuai dengan hukum,” ucap Ali.

Dalam orasinya Ali dengan tegas meminta Kapolres Asahan turun dan langsung memberikan jawaban kepada massa, kami mau bertemu langsung dengan kapolres dan kami tidak mau perwakilan, kami ingin beliau melihat langsung keadaan Ibu br Siagian yang sekarang terduduk di kursi roda karna pemukulan yang di lakukan oleh oknum biadab yang tak bertanggung jawab yang hari ini masih bebas berkeliaran tanpa ada proses hukum, bapak Ibu bagaimana kalau hal ini terjadi pada orang tua bapak dan ibu tanyaknya kepada para polisi sambil menangis, bagaimana bapak ibu, orang tua kami sekarang ini terluka, menangis, beban mental yang sangat luar biasa beliau rasakan saat ini harus duduk di kursi roda seperti seorang pesakitan, apakah kalian punya hati nurani, jika punya hati nurani tangkap dan usut tuntas kasus ini pemukulan kepada orang tua kami, dan kami mau kapolres hadir disini menjawab tuntutan kami ungkapnya dengan meneteskan air mata.

Baca Juga :  Polres Pelabuhan Belawan Kerahkan Ratusan Personil untuk Pengamanan Sholat Idul Fitri 1446 H

Zulkipli Matondang juga menanyakan apakah plang yang berdiri di lahan tersebut masih berlaku karna di dalam plang tersebuat nampak poto masyarakat dengan perwakilan dari TNI dan Kejaksaan namun tidak dari pihak kepolisian dalam hal ini apakah kepolisian mendukung petani seperti yang di canangkan Presiden kita, kami meminta jawaban dari pihak terkait supaya kami masyarakat ini jangan di benturkan dengan pihak BSP, jika memang itu HGU BSP tunjukkan sama kami, kami siap mundur ujarnya.

1 setengah jam di halaman Mapolres Asahan, akhirnya Kapolres Asahan, AKBP Afdhal Junaidi menemui para demonstran dan menyebutkan pihaknya mendukung para petani dan mempersilahkan membuat Laporan Polisi terkait adanya penganiayaan dan menunjukkan bukti terkait adanya pengancaman dengan menggunakan senjata api terhadap petani.

“Bapak-Bapak dan Ibu-Ibu silahkan membuah Laporan Polisi terkait adanya tindakan kekerasan kepada petani, nanti kami akan melakukan penyelidikan dan melakukan gelar perkara dan jika ada bukti atas tudingan anggota kami yang menodongkan senjata api kepada petaninya, kami akan melakukan gelar dan tindakan tegas” ujar Afdhal sembari mengarahkan perwakilan Massa dan Kuasa Hukum Kelompok Tani Gabe Mujur Kopas untuk membuat laporan ke SPKT Polres Asahan.

banner 468x60
Example 120x600