LABURA, AFJNews.online – Proyek pembibitan kelapa sawit di Afdeling IV PTPN IV Regional 1 Kebun Marbau Selatan, Kabupaten Labuhanbatu Utara ( Labura ), kini menjadi sorotan tajam dari Lembaga Missi Reclassering Republik Indonesia Komisariat Daerah Labuhanbatu Utara ( LMR RI Komda Labura ).
LMR RI menduga adanya penyimpangan serius dalam proyek ini, bahkan menyebutnya sebagai proyek dimana “Aneh, bibit sawit lewat umur sudah berbuah dompet.”
Kepala Tim Investigasi LMR RI Komda Labura, Sahbela Rambe, mengungkapkan bahwa pihaknya menerima laporan dari masyarakat terkait adanya kejanggalan pada proyek tersebut. Menurutnya, proyek yang seharusnya menghasilkan bibit yang berkualitas untuk peremajaan kebun, kini justru diduga menjadi ajang penyimpangan.
Kunjungan Lapangan dan Temuan.
Dalam investigasi awal dilokasi pembibitan tanggal 13 September 2025, tim investigasi LMR RI dan media menemukan beberapa indikasi yang menguatkan dugaan ini.
Bibit sawit yang seharusnya siap tanam, justru banyak yang melewati batas usia ideal atau “lewat umur.” Kondisi bibit kelapa sawit ini disebut sebut tidak lagi layak tanam dan berpotensi gagal tumbuh optimal saat ditanam di lahan.
“Di lokasi pembibitan, kami menemukan bibit yang sudah lewat umur, banyak yang sudah berbuah dompet. Seharusnya bibit ini sudah ditanam di lahan, bukan di biarkan masih berada di area pembibitan. Ini mengindikasikan adanya manajemen yang tidak profesional dan dugaan penyalahgunaan dana.” Ujar Sahbela Rambe.
Kalimat “Sudah berbuah dompet” digunakan LMR RI untuk menggambarkan dugaan adanya praktek korupsi. Dana yang seharusnya digunakan untuk memelihara dan mendistribusikan bibit secara tepat waktu, justru diduga telah masuk ke kantong pribadi oknum tertentu. Tambah lagi biaya perawatan yang diduga masih digelontorkan.
LMR RI Komda Labura menyatakan akan segera menyerahkan temuan ini pihak berwewenang, Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK ), Kejaksaan, Kepolisian, Ombudsman RI. Mereka mendesak agar kasus ini diusut tuntas demi menyelamatkan aset Negara dan menegakkan akuntabilitas di tubuh PTPN IV Regional 1 Kebun Marbau Selatan.
Hingga saat ini, belum ada tanggapan resmi dari pihak manajemen PTPN IV Kebun Marsel, melalui media aplikasi WhatsApp,awak media sudah berupaya menghubungi Askep dan Mandor 1 Afdeling IV PTPN IV Kebun Marsel terkait tuduhan yang dilontarkan oleh LMR RI.
Masyarakat Labura berharap investigasi ini dapat mengungkap kebenaran dibalik dugaan penyimpangan ini.