ASAHAN, AFJNews.online – Kotbah minggu 25 Mei 2025 HKBP RESORT Air Joman yang di bawakan oleh St. S.Sihombing dalam teks kotbah Yeremia 29:7-14 mengandung pesan mendalam tentang harapan, iman, dan rencana Allah. Ayat-ayat ini mendorong umat Tuhan untuk berdamai di tempat pengasingan mereka, bekerja untuk kesejahteraan kota yang menjadi tempat tinggal mereka, serta tetap percaya pada rencana Tuhan yang baik dan penuh harapan untuk masa depan.
Ayat ini mengajarkan untuk tidak hanya mementingkan diri sendiri, tetapi juga peduli dengan kesejahteraan lingkungan sekitar. Berdoalah untuk kota agar damai dan sejahtera, dan ikut serta dalam membangunnya.
Memberikan penghiburan dan kekuatan dalam menghadapi kesulitan. Tuhan memiliki rencana yang baik dan penuh harapan untuk masa depan kita, bahkan di tengah penderitaan, jika kita mencari Tuhan dengan segenap hati dan berdoa dengan sungguh-sungguh, Dia akan mendengarkan dan menjawab doa kita.
Meskipun ada masa sulit dan pengasingan, Tuhan akan memenuhi janji-Nya. Jangan menyerah dan teruslah berharap pada janji-Nya
Tuhan adalah sumber harapan
Tuhan adalah sumber kekuatan dan harapan dalam menghadapi masa sulit. Dia memberikan kekuatan untuk tetap kuat dan berjalan atas kehendak Tuhan tegasnya.
Pesannya kepada remaja HKBP untuk pokus dalam belajar dan menghormati orang tua dan guru serta tidak terlibat dengan kenakalan kenakalan remaja yang saat ini sangat merebak dan sangat meresahkan masyarakat maka dari itu RENA HKBP Air joman harus menjadi panutan dan jadi contoh bagi masyarakat sekitar dengan harapan dan doa bersama untuk kesejahteraan semua umat ungkapnya.
Dalam Epistel minggu ini juga diterangkan bahwa Paulus tidak mengenal dan tidak memberikan fokus apa pun dalam pelayanannya kepada kepala penjara ini. Tetapi Tuhan segera membuat keadaan yang menuntut Paulus untuk segera tanggap untuk memberitakan Injil kepada orang ini. Inilah yang disebut Paulus sebagai kesiapan memberitakan Firman di waktu apa pun (2Tim. 4:2). Tuhanlah yang mengetahui siapa miliknya yang akan Dia pertobatkan, bukan kita. Tetapi walaupun kita tidak mengetahuinya, kita dituntut untuk memikirkan hal ini dan mempersiapkan diri kita. Bukankah sangat mungkin kalau orang-orang yang kita temui sehari-hari, yang keadaan hidupnya, ataupun pergumulannya tidak kita ketahui sama sekali, ternyata adalah orang-orang yang Tuhan akan panggil? Ketika tiba kesempatan untuk memperkenalkan Kristus, biarlah kita peka dan tidak mengabaikannya. Kiranya Tuhan memakai kita semua mengabarkan Kristus.