Scroll untuk baca artikel
banner 468x60
Example floating
Example floating
banner 468x60
BeritaRegional

Belawan Gerbang Ekonomi Sumut, Infrastruktur Jalan Justru Memprihatinkan.

Avatar photo
13
×

Belawan Gerbang Ekonomi Sumut, Infrastruktur Jalan Justru Memprihatinkan.

Sebarkan artikel ini

BELAWAN, Afjnews.online -Belawan dikenal sebagai pintu gerbang perekonomian Provinsi Sumatera Utara sekaligus pelabuhan terbesar ketiga di Indonesia. Namun ironis, kondisi infrastruktur utama menuju Pelabuhan Belawan justru sangat memprihatinkan.

Sepanjang Jalan Pelabuhan Raya, mulai dari Simpang Kampung Salam hingga Simpang Bagan Deli, jalan tampak rusak parah, berlubang, babak belur, dan dipenuhi ratusan lubang besar. Kondisi ini tidak hanya menghambat aktivitas ekonomi, tetapi juga menjadi ancaman serius bagi keselamatan masyarakat sekitar dan para pengguna jalan.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, telah banyak terjadi kecelakaan lalu lintas akibat kendaraan, khususnya sepeda motor, terperosok ke lubang jalan. Bahkan, beberapa korban dilaporkan meninggal dunia maupun mengalami luka berat setelah terjatuh dan tertabrak kendaraan lain, termasuk truk bertonase besar yang lalu lalang menuju pelabuhan.

Baca Juga :  Ketenangan Kehidupan Warga Terusik, Meja Judi Ikan Jadi Biang Kerok Gangguan Keamanan di Teluk Panji.

Mirisnya, hingga kini belum terlihat langkah konkret perbaikan. Persoalan jalan rusak ini seolah menjadi ajang saling lempar tanggung jawab antara PT Pelindo Regional 1 Belawan dan Pemerintah Kota Medan.

Padahal, masyarakat Belawan telah berulang kali melakukan aksi unjuk rasa, mendesak Pemko Medan dan PT Pelindo Regional 1 agar segera memperbaiki Jalan Pelabuhan Raya. Namun hingga Selasa (23/12/2025), tuntutan tersebut belum juga terealisasi dan hanya berujung pada janji-janji tanpa kepastian.

Sekitar 70 persen aktivitas di Jalan Pelabuhan Raya diketahui digunakan untuk kepentingan operasional Pelabuhan Belawan, mulai dari keluar-masuk kendaraan logistik hingga truk bermuatan berat. Kondisi ini memunculkan sorotan tajam terhadap minimnya kontribusi PT Pelindo Regional 1 Belawan dalam perawatan dan perbaikan jalan.

Tokoh masyarakat Belawan sekaligus pemuka agama, Ustaz Muhammad Nabawi, menyampaikan keprihatinannya saat meninjau langsung kondisi jalan yang rusak.
“Jalan ini adalah akses utama ke Pelabuhan Belawan, pelabuhan nomor tiga terbesar di Indonesia dan salah satu penyumbang devisa ekonomi terbesar Sumatera Utara. Sudah selayaknya PT Pelindo Regional 1 memberi perhatian serius,” ujarnya.

Baca Juga :  Sekjen Satgas Inti Prabowo Desak Pemerintah Sediakan Perahu Karet di Setiap Kelurahan Rawan Banjir

Ia menambahkan, aktivitas kendaraan berat yang diduga melebihi kapasitas muatan menjadi salah satu faktor utama penyebab kerusakan jalan. Selain itu, buruknya sistem drainase yang tersumbat turut memperparah kondisi jalan, terutama saat hujan deras dan air pasang laut yang menggenangi badan jalan.

Tak hanya itu, fasilitas pendukung lainnya juga dikeluhkan warga. Lampu penerangan jalan di sepanjang Jalan Pelabuhan Raya banyak yang mati, menyebabkan kondisi gelap gulita pada malam hari dan rawan tindak kejahatan.
“Biaya perawatan infrastruktur seperti lampu jalan seharusnya ada. Namun kenyataannya banyak lampu mati. Patut diduga ada ketidaksesuaian antara laporan dan kondisi di lapangan,” tegasnya.

Baca Juga :  Wagub Kalbar Krisantus Sidak Gudang Oli Palsu di Kubu Raya, Minta Semua Pelaku dan Bekingnya Ditindak Tegas

Lebih lanjut, Ustaz Muhammad Nabawi meminta PT Pelindo pusat, Aparat Penegak Hukum, Kejaksaan, hingga KPK untuk melakukan audit menyeluruh terhadap PT Pelindo Regional 1 Belawan, termasuk pengelolaan infrastruktur, kondisi alat crane yang rusak di kawasan terminal, serta dugaan pungutan liar terhadap pihak ekspedisi.

Ia berharap pemerintah pusat, Pemko Medan, dan PT Pelindo Regional 1 Belawan segera duduk bersama dan mengambil langkah nyata memperbaiki Jalan Pelabuhan Raya.
“Jangan sampai jalan rusak ini terus memakan korban jiwa. Keselamatan masyarakat harus menjadi prioritas,” pungkasnya.

banner 468x60
Penulis: Bambang Hermanto
Example 120x600