Labuhanbatu Utara, AFJNews.Online – Potensi darurat narkotika mengancam keharmonisan rumah tangga dan generasi muda di kawasan HGU Perkebunan. Hal ini terungkap hasil investigasi mendalam di wilayah pemukiman Kelompok Tani Padang Halaban Sekitarnya ( KTPHS ) di Desa Perkebunan Panigoran, Kecamatan Aek Natas, Kabupaten Labuhanbatu Utara.
Pemakai dan pengedar narkoba menunjukkan adanya tingkat kerawanan yang mengkhawatirkan terhadap dugaan penyalahgunaan dan transaksi narkoba.
Wilayah yang secara historis dan hukum dikenal sebagai kawasan Hak Guna Usaha ( HGU ) perkebunan PT Smart TBK Padang Halaban ini kini disinyalir menjadi zona merah peredaran gelap narkotika jenis sabu-sabu.
Fakta fakta Investigasi ;
– Peningkatan Aktivitas Transaksi : Beberapa sumber di lapangan melaporkan adanya peningkatan aktivitas mencurigakan, terutama pada malam hari, oleh mobil dan sepeda motor orang luar yang diduga kuat membawa narkoba jenis sabu. Lokasi lokasi tersembunyi bagian dalam dari rumah pemukiman anggota KTPHS sering digunakan sebagai titik pertemuan.
– Keterlibatan Warga Setempat : indikasi awal menunjukkan bahwa tidak hanya pengguna dari luar, namun ada beberapa individu yang menetap di pemukiman KTPHS juga terlibat aktif, baik sebagai pemakai maupun sebagai pengedar tingkat kecil.
– Dampak Sosial Ekonomi : Kerawanan ini diperparah oleh kondisi sosial ekonomi sebagian warga yang rentan, menjadikan mereka target mudah bagi jaringan pengedar narkoba. Narkoba disinyalir merusak produktivitas dan mengancam masa depan generasi muda, merusak rumah tangga, menimbulkan seringnya terjadi tindak kriminal pencurian
– Permintaan Tindakan Tegas : Pengurus dan warga KTPHS yang prihatin melihat makin parahnya perilaku pengguna narkoba, meminta aparat penegak hukum, khususnya Polsek Aek Natas, Kasat Narkoba Polres Labuhan Batu, Badan Narkotika Nasional ( BNN ) untuk segera mengambil tindakan tegas, untuk membersihkan wilayah KTPHS dari pemakai dan peredaran narkoba.
Pernyataan salah satu tokoh masyarakat yang enggan disebut namanya, menyatakan :
“Sampai hari ini situasi sudah sangat mengkhawatirkan. Semakin banyak pemakai narkoba, kami tidak ingin masa depan anak cucu kami hancur karena narkoba. Kami siap bekerja sama untuk memutuskan mata rantai peredaran narkoba ini.” Tutupnya kepada awak media, Jumat (12/12/2025).

















