Medan, AFJNews.online — Komunitas Niaga Cellular Indonesia (KNCI) Binjai di bawah koordinator Parancis Sipangkar, bersama komunitas Tionghoa Medan yang diwakili Acai dan Alfian, menyalurkan donasi kemanusiaan ke wilayah terdampak banjir di Aceh dan Kabupaten Langkat, Minggu (7/12/2025).
Rombongan bertolak dari Medan dengan membawa beragam bantuan berupa beras, mi instan, air bersih, obat-obatan, roti, pampers, serta pakaian bekas layak pakai, menggunakan 1 unit box L300. Bantuan tersebut merupakan bentuk kepedulian lintas komunitas terhadap ribuan warga yang terdampak banjir berkepanjangan.
Tiga Titik Penyaluran Bantuan. Bantuan disalurkan langsung ke tiga titik utama:
1. Sei Liput, Aceh
2. Kuala Simpang
3. Tanjung Pura
Aksi peduli ini turut didukung oleh KNCI Medan yang diwakili Yohanes Firdaus, serta koordinator lapangan Willy, yang memastikan seluruh proses distribusi berjalan lancar dan tepat sasaran.
Dalam kesempatan itu, Koordinator KNCI Binjai Parancis Sipangkar menyampaikan, “Bantuan ini adalah bentuk kepedulian kami terhadap saudara-saudara yang terdampak banjir. Kondisi di lapangan sangat memprihatinkan, terutama kebutuhan air bersih, obat-obatan, dan bahan pangan. Kami berharap bantuan ini dapat sedikit meringankan beban warga.”
Pertemuan dengan Relawan Humanies Project,
Usai menyalurkan bantuan di Aceh, rombongan melanjutkan perjalanan menuju Tanjung Pura. Di perjalanan, tim beristirahat dan makan siang di Sate Tongseng Brandan.
Pada kesempatan itu, perwakilan komunitas Tionghoa Medan Acai mengatakan, “Kami hadir bukan hanya membawa donasi, tetapi juga membawa semangat kebersamaan. Bencana ini adalah duka bersama, dan sudah seharusnya kita saling membantu tanpa memandang latar belakang.”
Di lokasi yang sama, rombongan bertemu dengan relawan Humanies Project, Agus Saputra, serta Pak Anies, yang saat itu sedang bersiap menyalurkan dua truk donasi tambahan menuju Aceh. Pertemuan tersebut juga dihadiri awak media nasional, termasuk dari Metro Jakarta.
Koordinator Donasi Humanis, Pak Anies, menyampaikan, “Melihat langsung kondisi Aceh, kami merasa perlu menggerakkan tambahan bantuan. Dua truk logistik yang kami siapkan adalah respons cepat untuk menjawab kebutuhan mendesak masyarakat.”
Relawan Humanies Project, Agus Saputra, menambahkan, “Kami terus memonitor kondisi Aceh dan berupaya memastikan setiap bantuan yang masuk tepat sasaran. Pertemuan dengan tim KNCI menjadi momentum baik untuk memperkuat koordinasi antar-relawan.”
Dalam dialog hangat tersebut, Pak Anies menanyakan kondisi terkini di Aceh. Parancis Sipangkar kembali menegaskan bahwa kebutuhan utama warga hingga kini masih berupa air bersih, obat-obatan, dan bahan pangan, yang sangat mendesak.
Perwakilan KNCI Medan, Yohanes Firdaus, juga menyampaikan komitmennya, “KNCI selalu siap berada di garis depan untuk aksi sosial. Sinergi antara KNCI Binjai, Medan, dan komunitas Tionghoa Medan adalah bukti bahwa kolaborasi mampu mempercepat penyaluran bantuan kepada masyarakat.”
Komitmen Lanjutan. Melihat masih besarnya kebutuhan masyarakat terdampak, KNCI Binjai, KNCI Medan, dan komunitas Tionghoa Medan menyatakan siap melakukan penyaluran bantuan lanjutan apabila situasi darurat belum membaik.
Aksi kolaboratif ini diharapkan dapat meringankan beban warga sekaligus memperkuat semangat solidaritas antarkomunitas di Sumatera Utara.

















