LABURA, AFJNews.online – Desa Belongkut, Kecamatan Marbau, Kabupaten Labuhanbatu Utara, yang seharusnya menjadi kawasan tenteram, belakangn ini santer disebut sebut sebagai Zona merah peredaran narkoba.
Sosok dengan inisial ‘Coy’ dilaporkan telah mencengkram dan menguasai hampir seluruh rantai distribusi barang haram diwilayah ini, memunculkan kegelisahan massal dan pertanyaan besar mengenai adanya dugaan Bandar Binaan yang terkesan melindunginya.
Informasi yang dihimpun dari berbagai sumber terpercaya di lapangan menunjukkan bahwa nama Coy telah lama dikenal sebagai pemain utama dalam bisnis narkotika jenis sabu-sabu di Desa Belongkut dan sekitarnya.
Yang mengkhawatirkan, dominasi Coy ini diduga berjalan mulus tanpa hambatan berarti dari aparat penegak hukum setempat memicu spekulasi liar di tengah masyarakat.
Salah satu tokoh masyarakat yang enggan disebut namanya, kepada awak media menyatakan bahwa aktivitas peredaran yang dikendalikan oleh Coy terkesan kebal hukum.
“Aktivitasnya sudah diketahui Benyak orang, barangnya ( narkoba ) menyebar cepat, tapi penangkapan tidak pernah menyentuh Coy. Ini membuat kami curiga ini curiga, jangan jangan memang ada beking kuat atau dia adalah Bandar Binaan dari oknum tertentu, sehingga tidak di Binasakan.” Ujarnya dengan nada khawatir.
Dugaan sebagai Bandar Binaan muncul dari pola operasi yang dinilai terlalu berani dan terstruktur.
“Dilokasi itu ada kandang ayam dan warung warung, kalau gak di kandang ayam, maka di warung itu dia sampai jam 22.00 wib ( jam 10 malam ). Tambah seorang warga.
‘Coy’ diduga memiliki jaringan Bandar yang kuat di Labura, sehingga kalau ada penangkapan, yang tertangkap hanyalah kurir kelas teri, sementara otak utama peredaran tetap bebas beraktivitas.
Desakan Agar Aparat Bertindak Tegas:
Masyarakat Desa Belongkut kini mendesak pihak Kepolisian, baik Polsek Marbau maupun Polres Labuhan Batu maupun Badan Narkotika Nasional ( BNN ) untuk segera turun tangan melakukan investigasi mendalam dan menyeluruh.
Hingga rilis ini diterbitkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak Kepolisian mengenai status inisial ‘Coy’ dan dugaan Bandar Binaan yang meresahkan ini. Masyarakat berharap kasus ini tidak berakhir menjadi isu belaka, melainkan untuk ditindaklanjuti dengan langkah hukum yang transparan dan akuntabel.
