Parungpanjang, AFJNews.online – elasa tgl 04-11-2025 Proyek pembangunan jalan provinsi di Jl. Muhammad Toha, Kecamatan Parungpanjang, menjadi sorotan warga. Pasalnya, di beberapa titik pembangunan jalan tersebut diduga tidak menggunakan pembesian wermes (wiremesh) sebagaimana standar teknis konstruksi jalan beton.
Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat bahwa kualitas jalan tidak akan bertahan lama. Sejumlah warga setempat berharap agar pihak audit dari Pemerintah Provinsi segera melakukan pemeriksaan terhadap proyek tersebut.
Salah seorang warga, Herman (45), mengaku prihatin melihat pelaksanaan pekerjaan yang dinilai tidak sesuai standar.
“Kalau benar tidak pakai wermes, tentu jalan ini akan cepat rusak. Kami harap pemerintah provinsi turun langsung untuk memeriksa,” ujarnya.
Proyek pembangunan jalan provinsi ini seharusnya menjadi akses penting bagi masyarakat Parungpanjang dan sekitarnya, mengingat jalur tersebut merupakan salah satu penghubung utama aktivitas ekonomi di wilayah Bogor bagian barat.
Selain warga, sejumlah pemerhati infrastruktur juga menilai pentingnya transparansi dan pengawasan ketat dalam setiap proyek pembangunan yang menggunakan dana publik.
“Setiap proyek jalan provinsi wajib memenuhi spesifikasi teknis, termasuk penggunaan pembesian wermes. Tanpa itu, kekuatan beton bisa berkurang dan memperpendek usia jalan,” ujar salah satu pemerhati konstruksi lokal.
Masyarakat kini menantikan langkah cepat dari pihak Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Provinsi Jawa Barat, agar menurunkan tim audit dan memastikan proyek berjalan sesuai aturan.
Pemeriksaan lapangan diharapkan dapat memastikan apakah benar terjadi pengurangan material atau pelanggaran spesifikasi teknis dalam proyek tersebut.

















