Depok, Afjnews.online – PKL alias Pedagang Kaki Lima yang saat ini marak di berbagai wilayah Indonesia bahkan di Luar Negeri merupakan salah satu warisan budaya di bidang ekonomi rakyat yang sudah ada sejak zaman dahulu.
Hal ini diungkapkan oleh dr. Ali Mahsun Atmo, M.Biomed pada kegiatan Sarasehan & Konsolidasi Bazar/Pasar Malam PKL UMKM se-Jabodetabek yang diadakan di Aula AJ Mini Soccer di bilang Menteng 2 Cipayung Jaya kota Depok kemarin siang. (8/6)
Sekitar puluhan pengurus APKLI (Asosiasi Pedagang Kaki Lima Indonesia) Se Jawa Barat, Banten dan perwakilan Kordinator PKL di wilayah Depok turut hadir dalam kegiatan ini.
“Kegiatan ini kami adakan dalam rangka konsolidasi untuk mewujudkan PKL UMKM yang unggul sukseskan Indonesia dalam rangka jemput puncak Bonus Demografi 2030,” ungkap dr. Ali Mahsun Atmo, M.Biomed kepada awak media AfjNews.Online.
Kegiatan yang dibuka oleh Lurah Cipayung Jaya, Ibu Susniawati, SH, MH ini merupakan bukti kepedulian pemerintah terhadap PKL UMKM.
“Saya baru 3 bulan menjabat lurah Cipayung Jaya dan kami membuat kebijakan agar PKL UMKM bisa menempati pelataran kantor pemerintah, swasta atau yang lainnya setelah jam operasional kantor berakhir. Tentunya PKL UMKM juga harus menjaga kebersihan dan keamanan lingkungan,” papar ibu lurah energik ini di hadapan peserta sarasehan.
Sarasehan berlangsung khidmat dan semarak dipandu dengan MC Indra Setiawan. Di awali dengan doa bersama, Lagu Indonesia Raya dan Mars APKLI dinyanyikan bareng peserta dan pembukaan oleh Bu Lurah Cipayung Jaya kota Depok.
Acara Sarasehan ini dimulai dengan pemaparan narasumber APKLI, RH. Iman Kadarisman, SE, MM dengan lugas kepada peserta.
“Secara umum PKL tidak perlu dibuat ruwet yang penting ada penjualan untuk memutar modalnya kembali,” paparnya di hadapan peserta.
“Pedagang kali lima juga perlu memperhitungkan laporan rugi laba dan perencanaan usaha agar tidak besar pengeluaran dari pada pemasukan,” terangnya lagi.
Di Sesi tanya jawab berlangsung meriah dengan penanya dari kordinator Lapak APKLI Depok yang juga seorang ketua RW, anggota APKLI Serpong Tangerang Selatan Banten, Ibu Ima dari Kalimulya Depok, dan Agung Sedayu dari Koperasi Indonesia Migran Center Cabang Kota Depok.
Peserta mempertanyakan seputar penyeragaman Tenda PKL UMKM ,keanggotaan APKLI UMKM, Pembekalan Wirausahawan Baru, dan fasilitas Pendidikan serta kesehatan bagi anggota APKLI UMKM dan keluarganya.
Secara gamblang diterangkan oleh Ketum APKLI UMKM, dr Ali Mahsun Atmo, M.Biomed pada penutupan sarasehan kemarin.
“Salah satu yang harus dilakukan adalah melakukan Revolusi Kaki Lima Indonesia yang meliputi 5 pilar,” ungkap dokter pemerhati PKL UMKM ini.
“Yang perlu di perhatikan dalam 5 pilar ini adalah Revolusi Kepastian Lahan, Revolusi Keuangan, Revolusi Teknologi Informasi, Revolusi Distribusi & Pergudangan serta yang terakhir yaitu Revolusi Pendampingan atau Gerilya Usaha Kaki Lima,” papar dokter berkumis tebal ini.
Dengan gamblang di jelaskan latar belakang APKLI hingga terlaksananya kegiatan Sarasehan ini.
“Setelah pertemuan di warkop Jakarta Selatan seminggu lalu kita langsung adakan Sarasehan dan konsolidasi PKL UMKM se-Jabodetabek ini dengan saling gotong royong bahu membahu,” tandasnya lagi.
Tema yang diangkat dalam Sarasehan ini adalah Bersama Presiden Prabowo Subianto Wujudkan PKL UMKM Unggul Sukseskan Indonesia Jemput Puncak Bonus Demografi 2030.
Dalam kegiatan ini juga tampak dihadiri tokoh spiritualis Sejagat Ilmu Depok, Ust Jacky Chan, Herbalis Aisyiah dari Klinik Herbal Aisyah Serpong Tangerang Selatan Banten, Ibu Ima peracik Sambal dari Kalimulya Depok, Agung Sedayu dari Koperasi Indonesia Migran Center Cabang Kota Depok, pengurus Yayasan Amal Soleh Waqaf Umat Depok, dan pengurus serta koordinator APKLI wilayah Banten, Jawa Barat dan sekitarnya.
Bagi anda yang tertarik bergabung dengan APKLI atau ingin informasi lebih lanjut bisa langsung menghubungi kordinator APKLI di wilayah Indonesia atau akses ke https://youtu.be/Kub04NeofX8?si=ckBnq6ozHFg-ier3 atau https://vt.tiktok.com/ZSkBAVSc3/ .
APKLI merupakan wadah bagi pedagang Kaki Lima Indonesia untuk mendampingi mereka baik dalam bidang pengembangan SDM maupun pemasaran produk di jejaring kementerian maupun dinas terkait.
Jadikan APKLI UMKM sebagai jembatan komunikasi seluruh pedagang Kaki Lima Indonesia di Nusantara ini sehingga terwujud PKL UMKM yang unggul menuju 100 juta Pedagang Kaki Lima Indonesia di tahun 2030. Semoga.