Batam, AFJNews.Online – Tumpukan sampah yang menggunung di pinggir Jalan Raya Marina City No 5,TJ.Riau, Kecamatan Sekupang , Kota Batam, menimbulkan pertanyaan besar tentang efektivitas pengelolaan sampah
oleh Dinas Kebersihan Kota Batam( Jum’at 31/10/2025)
Tumpukan sampah yang menggunung di pinggir jalan tidak hanya menimbulkan bau tidak sedap, tetapi juga dapat menyebabkan pencemaran lingkungan dan menjadi sarang penyakit.
Tumpukan sampah tersebut, harus menjadi perhatian serius bagi dinas terkait untuk segera mengambil tindakan efektif dan menyelesaikan masalah ini. Dengan demikian, lingkungan dapat terjaga dan masyarakat dapat hidup lebih sehat dan nyaman.
Masyarakat Marina merasa sangat resah dengan tindakan oknum Dinas Kebersihan yang mengumpulkan sampah di pinggir jalan tersebut. Kondisi ini tidak hanya menimbulkan bau tidak sedap, tetapi juga mencemari lingkungan dan mengganggu kenyamanan masyarakat. Mereka berharap agar oknum tersebut segera bertanggung jawab dan mengambil tindakan untuk membersihkan sampah tersebut.
Salah satu masyarakat yang enggan namanya disebutkan “Sampah yang menumpuk di pinggir jalan ini sangat mengganggu dan tidak sehat. Kami berharap dinas kebersihan segera mengambil tindakan untuk membersihkan dan mengelola sampah dengan lebih baik.” ungkapnya kepada awak media.
”Kami sangat resah dengan kondisi sampah yang menumpuk di pinggir jalan. Bau tidak sedap dan potensi penyebaran penyakit sangat mengkhawatirkan. Pemerintah harus segera mengatasi masalah ini demi kesehatan dan kenyamanan masyarakat.” sambung warga lainnya.
Petugas kebersihan yang berada di lokasi sampah dipinggir jalan tersebut. mengaku tidak tahu apa-apa tentang alasan penumpukan sampah di lokasi tersebut. Ia hanya melakukan tugasnya sebagai petugas kebersihan dan menyarankan untuk menghubungi Dinas Kebersihan untuk mendapatkan informasi lebih lanjut.
”Saya tidak tau menahu terkait mengapa sampah ini dikumpulkan di sini, saya hanya bekerja. Coba tanya saja langsung sama Dinas Kebersihan.”ujarnya.
Masyarakat semakin penasaran dan mempertanyakan apakah ada kepentingan tertentu yang membuat Dinas Kebersihan memilih lokasi pinggir jalan tersebut untuk menumpuk sampah. Apakah ada faktor ekonomi, politis, atau lainnya yang mempengaruhi keputusan ini? Masyarakat berhak mendapatkan jawaban yang jelas dan transparan.
Masyarakat setempat merasa curiga bahwa ada kemungkinan permainan anggaran yang tidak tepat dalam pengelolaan sampah di daerah mereka. Mereka mempertanyakan bagaimana anggaran yang digelontorkan untuk pengelolaan sampah tidak efektif dalam mengatasi masalah sampah, bahkan malah menimbulkan masalah baru dengan penumpukan sampah di pinggir jalan.
Masyarakat semakin menduga bahwa ada kemungkinan kepentingan pribadi atau politis yang tidak transparan di balik penumpukan sampah tersebut. Mereka mempertanyakan, apakah ada oknum tertentu yang memanfaatkan situasi ini untuk keuntungan pribadi atau kelompok tertentu. Transparansi dan akuntabilitas sangat dibutuhkan untuk memulihkan kepercayaan masyarakat.
Masyarakat juga mempertanyakan apakah keterbatasan anggaran dan sumber daya menjadi alasan utama di balik penumpukan sampah tersebut. Apakah anggaran yang dialokasikan untuk pengelolaan sampah tidak cukup, ataukah ada masalah dalam pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya yang ada? Pertanyaan-pertanyaan ini perlu dijawab oleh pihak Dinas Kebersihan untuk memberikan klarifikasi dan solusi yang tepat.
Banyak masyarakat yang curiga bahwa ada permainan oknum yang menciptakan fenomena sampah seperti ini. Mereka mempertanyakan apakah ada kepentingan pribadi atau kelompok tertentu yang bermain di balik pengelolaan sampah yang buruk ini. Transparansi dan investigasi yang menyeluruh sangat dibutuhkan untuk mengungkap kebenaran di balik fenomena sampah ini.
Masyarakat setempat meminta penegak hukum untuk turun tangan dan menyelidiki fenomena sampah di pinggir jalan tersebut. Mereka ingin tahu apakah ada unsur pidana atau korupsi yang terkait dengan pengelolaan sampah yang buruk ini. Dengan investigasi yang menyeluruh, diharapkan dapat terungkap siapa yang bertanggung jawab dan dapat diberikan sanksi yang tepat.
Masyarakat berharap Bapak Amsakar, sebagai Walikota, dan Ibu Li Claudia Chandra untuk segera menyidak lokasi penumpukan sampah tersebut. Dengan turun langsung ke lapangan, diharapkan mereka dapat memahami secara langsung masalah yang dihadapi masyarakat dan mengambil tindakan yang tepat untuk menyelesaikannya. Kehadiran mereka dapat memberikan efek positif dan mempercepat penanganan masalah sampah di daerah tersebut.
