Beji, AFJNews.online – Meneladani akhlak Rasulullah SAW bukan hal yang mudah apalagi di zaman yang serba maju dan layanan digital yang begitu cepat. Menyikapi hal ini dengan dukungan santri dan pengurus Yayasan Cerdas Sejahtera diadakan Tabligh Akbar Maulid Nabi Muhammad SAW dengan tema Memetik Keteladanan Nabi Muhammad SAW untuk Karakter Santri sebagai generasi muda islami yang bertempat di Ponpes Al Wutsqo di bilangan Mawar Ujung Tanah Baru Beji Kota Depok dengan narasumber Ust. Sutan Akhyar Rajabi (Assatidz Ponpes Al Karimiyah/Alumnus Al Wustqo) (Sabtu/21/9)
“Kami bersyukur bisa mengadakan kegiatan Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW tiap tahun dengan harapan agar kita semua bisa mengenang jasa Rasulullah SAW sebagai suri tauladan umat,” ungkap H. Rukman Basit, SE, MM, selaku Ketua Yayasan Cerdas Sejahtera di hadapan Awak Media AFJNews.Online.
“Tema Maulid yang diadakan malam ini terkait dengan karakter santri atau yang saat ini dikenal dengan akhlak atau attitude,” paparnya dalam sambutan pembukaan.
Selain dihadiri oleh jajaran RT, RW, Wali santri, dan semua undangan sekitar ratusan jamaah menghadiri kegiatan peringatan Maulid ini sejak pukul 20.00 WIB.
“Peringatan Maulid Nabi malam ini sangat baik dan sesuai dengan tema cakep buat generasi saat ini yaitu gen Z atau milenial,” ungkap Komarudin selaku ketua RW 2 Tanah Baru Beji ini di hadapan jamaah.
Kegiatan Tabligh Akbar Maulid Nabi Muhammad SAW kali ini juga menampilkan grup Hadroh santri Al Wutsqo dan melibatkan santri selaku panitia kegiatan yang diadakan di lantai 2 Aula Ponpes ini.
Ust. Sutan Akhyar Rajabi selaku Narasumber tunggal mengharapkan agar momentum peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW jangan sampai terlewati.
“Media Sosial dapat menjadi peranan dua sisi mata pisau yang bisa dijadikan lahan dakwah atau lahan maksiat,” ungkapnya dalam tausiyahnya di hadapan jamaah.
“Peranan ini harus dimainkan dengan baik oleh kita jangan sampai terjerumus ke dalam hal yang saling menjelekkan atau mengejek sesama muslim atau orang di luar muslim,” tandas Assatidz muda ini yang mengawali pembukaan tausiahnya dengan Sholawatan ini.
Salah satu santri yang ditemui awak media, Dhya Faiha merasa senang dan gembira apalagi di hadiri kedua orang tua santri.
“Saya bersyukur kedua orangtua saya hadir dan bisa bareng saya untuk mengikuti kegiatan ini,” paparnya berkaca-kaca.
Memang tidak semua santri bisa bertemu dengan orang tuanya malam ini tapi setidaknya dengan kegiatan ini bisa membuat santri senang dan termotivasi untuk meneladani Rasulullah SAW.
Semoga.
(Agung Sedayu – Bogor)