LEBAK, (AFJNEWS.online) – Devi, mantan Kepala Desa Cibeber, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak- Banten membantah bahwa dirinya,menerima kontribusi dari penambang itu salah besar justru saya yang memberikan kontribusi kepada rekan-rekan mitra dan para wartawan lokal lembaga dan saya selalu pasilitasi untuk ikut bekerja sama agar bisa membantu penambangan rakyat kecil,dan mereka menyetujui itu,saya pikir saya hanya sebatas membantu agar warga cibeber bisa menambang dengan nyaman.
Kontribusi kami dari penambang terasa langsung untuk di salurkan kepada anak yatim dan warga kurang mampu dari hasil kegiatan tersebut penambang,di tambah lagi dengan keadaan harga beras mahal membuat kami memilih jalan seperti ini.
“Diketahui, tambang tersebut merupakan lokasi yang benar-benar di butuhkan warga sekitar karna di wilayah kami mayoritas penambang emas ilegal,di tambah Keahlian masyarakat sangat minim di bidang lain, karena menambang hanya butuh fisik yang kuat dan tekad yang bulat.
“Devi mengatakan bahwa sekitar 80 persen warga Cibeber, memiliki mata pencaharian di lokasi tambang. Selama bertahun-tahun, mereka bergantung ke penambangan.
“Kalau ditutup, jelas warga kami kebingungan, karena terus terang saja, warga kecamatan Cibeber sangat bergantung ke lubang itu,” kata Devi.
Devi memaparkan bahwa sudah lamanya ditemukannya kandungan emas di kecamatan cibeber dan akhrinya warga terlibat di area penambangan.
Adanya tambang emas sebetulnya dapat meningkatkan ekonomi masyarakat. Pasalnya, sebelum menjadi penambang, mereka bekerja serabutan atau menjadi petani.
Meski demikian, nyatanya tambang yang ada di wilayah kami tersebut ilegal namun membuat berkah bagi keluarga mereka yang menambang.
Inilah yang menjadi pekerjaan bagi pemerintah kabupaten (Pemkab) untuk memberikan lapangan kerja pada warga agar mereka tak terancam menjadi pengangguran.
“Ini jelas menjadi PR kami untuk menggerakkan ekonomi masyarakat.Kami sangat susah kalau ditutup. Mudah-mudahan ada solusi dari pemerintah,” ucapnya.
Sitinurjanah