LABURA, AFJNews.Online – LMR RI Komda Labura merasakan kekhawatiran yang mendalam menyelimuti kawasan hutan Bukit Barisan di Kabupaten Labuhanbatu Utara, Provinsi Sumatera Utara. Seiring laporan, informasi dan indikasi kuat maraknya perambahan hutan dan pembalakan liar. Meskipun belum ada pernyataan resmi dari pihak yang berwewenang yang mengkonfirmasi skala dan aktor dibaliknya.
Berbagai temuan dilapangan dan kesaksian warga serta adanya pemberitaan berbagai media lokal selama ini mengarah pada dugaan adanya perambahan hutan secara ilegal yang terstruktur dan terus meluas.
Sumber sumber disekitar kawasan hutan di Kecamatan Aek Natas dan Kecamatan NA IX-X, Kabupaten Labuhanbatu Utara, melaporkan adanya peningkatan aktivitas penebangan pohon secara signifikan dan beberapa bulan terakhir.
“Beberapa bulan terakhir, sudah nampak semakin banyak hilir mudik truk pengangkut kayu yang keluar dari hutan terutama pada malam hari.” Ujar seorang warga yang enggan disebut namanya demi keamanan.
Aktivitas perambahan hutan yang diduga ilegal ini tidak mungkin berjalan lancar tanpa adanya indikasi dan dugaan pembiaran atau bahkan keterlibatan dari oknum pihak pihak yang memiliki kekuasaan. Hal ini diperkuat dengan minimnya tindakan penegakan hukum yang terlihat signifikan dilapangan.
“Kami heran, kok bisa kayu sebanyak itu keluar bebas, aman dan nyaman tanpa ada yang menindak ? Imbuh M.Daham Sekretaris LMR RI Komda Labura kepada awak media ini, Rabu (30/4/2025).
Kekhawatiran akan dampak lingkungan juga semakin meningkat, tragedi banjir bandang yang pernah melanda Labura beberapa tahun lalu di Desa Hatapang menjadi pengingat betapa rentannya wilayah ini terhadap kerusakan hutan.
LMR RI Komda Labura akan menyurati LSM atau organisasi lain yang serius memperhatikan pelestarian hutan, seperti WALHI Indonesia, Green peace Indonesia dan Dewan Kehutanan Nasional ( DKN ), semoga surat ini bisa memperkuat upaya perlindungan hutan di Kabupaten Labuhanbatu Utara.