LABURA, AFJNews.Online – Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan ( DLHK ) Sumatera Utara, yang sebelumnya berjanji akan mengundang pelapor kasus dugaan ilegal loging dan perambahan hutan Hajoran, Desa Hatapang, Kecamatan NA lX-X Kabupaten Labuhanbatu Utara, untuk menjelaskan Laporan Hasil Pemeriksaan ( LHP ) Tim Gakkum LHK Sumut terkait dugaan aktivitas mafia kayu di hutan Hajoran pada tanggal 4 – 5 Juni 2025.
Hingga berita ini diturunkan, Ibu Ir. Juliani Siregar. M,AP diduga belum menepati janjinya.
Pernyataan Kadis DLHK Sumatera Utara melalui Aplikasi WhatsApp yang menyebutkan : “Saya undang rapat semua ya pak agar tdk ada prasangka macam2.” Tampaknya masih menjadi angin lalu bagi pihak pihak yang menunggu kepastian, pertemuan tersebut belum juga terlaksana.
“Kami sudah menunggu nunggu undangan resmi dari DLHK Sumut sejak pernyataan itu disampaikan. Janjinya akan diundang agar tidak ada prasangka macam macam, tapi sampai sekarang tidak ada kabar. Ini justru menimbulkan pertanyaan dan prasangka baru. Ungkap ketua LMR RI Komda Labura pada Rabu ( 2/7/2025 ) kepada awak media ini di Labura.
Kekecewaan ini disampaikan oleh ketua LMR RI Komda Labura Hendra Hermansyah, yang merasa belum adanya undangan resmi menimbulkan spekulasi dan prasangka yang macam macam terhadap Kadis DLHK Sumatera Utara, yang justru ada yang ingin dihindari oleh pihak DLHK Sumut terkait hasil pemeriksaan anggotanya Tim Gakkum LHK Sumut di hutan lindung Hajoran.
Situasi ini menyoroti pentingnya komunikasi dan transparansi antara Pemerintah dan masyarakat sipil, terutama dalam isu isu lingkungan yang seringkali sensitif dan membutuhkan partisipasi aktif dari berbagai pihak.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari pihak DLHK Sumatera Utara terkait alasan belum terlaksananya pertemuan tersebut.
Pelapor ( Amman Munthe ) dan pegiat lingkungan LSM NGO-ILE, LMR RI KOMDA LABURA, Macan Asia Indonesia ( MAI ) Labura berharap Kadis DLHK Sumut dapat segera menepati janjinya demi terciptanya komunikasi yang lebih baik dan penanganan masalah lingkungan yang lebih efektif di Labura – Sumut.