Medan, AFJNews.online
Minggu 8/10/2023, entahlah ini apa…
apakah sebuah drama melankolis yang penuh kepura-puraan, apakah sebuah pementasan teater yang di mainkan penuh penghayatan oleh aktor dan aktris, apakah sebuah lakon sandiwara radio yang hanya penuh suara-suara namun tak berujud, apakah sebuah pantomim yang hanya penuh mimik wajah kesedihan atau pun tebar janji
atau kah ini sebuah kejadian fakta yang seperti sebuah sinetron yang penuh episode-episode yang bertele-tele…??
Keluhan seorang ibu paruh baya, diakibatkan harga sembako naik (BERAS), Nezza tinggal di jalan Seto, kecamatan Medan Area, kota Medan.
Harapan Nezza kepada penebar janji waktu kampanye, “dimana dan bagaimana??”
Harga beras naik kami tidak dapat membelinya dengan harga Rp.15.000; /kilogram, kami masyarakat tidak mampu membeli beras tersebut.
Nezza berharap pemerintah bisa segera mengambil tindakan cepat agar harga beras tidak lagi meroket. Pasalnya bagi masyarakat Indonesia dan Kota Medan beras merupakan makanan pokok yang harus tersedia di meja makan. Jika harga terus naik akan menambah penderitaan rakyat.
“Kalau harga keperluan pokok seperti beras naik, seharusnya pemerintah memikirkan kami masyarakat kecil ini bukan asal main naikkan harga,” tuturnya!
Di Medan, dampak kenaikan harga beras ternyata juga dirasakan oleh kalangan emak-emak yang mengaku semakin sulit untuk mengakali keuangan rumah tangga. “Pekan kemarin cabai sudah naik, kali ini beras pula naik harganya. Memang pusing kepala dibuatnya untuk menyiasati keuangan keluarga. Kalau untuk beras ini sudah kebutuhan utama jadi tidak bisa diakali lagi jumlah yang dibeli karena keperluannya memang seperti itu,” ujar Nezza seorang ibu rumah tangga.
Kami sebagai ibu rumah tangga berharap pemerintah harga beras bisa turun dan kembali stabil agar tidak memberatkan masyarakat miskin, dan masyarakat kecil bisa sejahtera dan tidak tercekik dengan harga beras dan harga pokok lainnya, pungkasnya!!
Red