LABURA, AFJNews.Online – Barisan Relawan Nusantara Raya Kabupaten Labuhanbatu Utara ( BRNR LABURA ) meminta dan mendesak Panglima Daerah Militer (Pangdam) I/Bukit Barisan (BB) untuk segera bertindak dan memeriksa dugaan praktik ilegal loging yang hingga saat ini marak terjadi di Desa Poldung dan Desa Rombisan – Kecamatan Aek Natas – Kabupaten Labuhanbatu Utara – Provinsi Sumatera Utara.
Permintaan BRNR Labura kepada Pangdam I/BB disampaikan menyusul keresahan masyarakat atas kerusakan lingkungan yang semakin parah akibat penebangan liar.
Ketua BRNR Labura , Hendra Hermansyah menyatakan bahwa pihaknya banyak menerima laporan dari warga mengenai banyaknya aktivitas ilegal loging yang terjadi dibeberapa titik hutan di Desa Poldung dan Rombisan Kecamatan Aek Natas – Labura.
Dengan tetap maraknya dugaan kegiatan ilegal loging diwilayah Labura, BRNR Labura menduga adanya keterlibatan oknum oknum tertentu yang memanfaatkan situasi tanpa mempedulikan dampak buruknya bagi lingkungan dan masyarakat sekitar.
“Kami sangat prihatin dengan kondisi hutan di Labura saat ini. Jika praktik ilegal loging ini terus dibiarkan, bukan tidak mungkin bencana alam seperti banjir dan tanah longsor akan semakin sering terjadi, seperti kejadian banjir besar yang baru dialami di Kelurahan Bandar Durian – Kecamatan Aek Natas.” Ujar Hendra dalam keterangan pers nya kamis (17/4/2025).
Lebih lanjut, BRNR Labura menilai bahwa penindakan terhadap pelaku ilegal loging selama ini belum memberikan efek jera.
Oleh karena itu BRNR Labura sangat berharap kehadiran PANGDAM I/BB dapat memberikan “Angin Segar” dalam upaya pemberantasan kejahatan dilingkungan ini.
BRNR Labura percaya bahwa TNI memiliki sumber daya kewenangan yang cukup mumpuni untuk menindak tegas para pelaku ilegal loging di Labura.
BRNR Labura juga menyerukan kepada Pemerintah Daerah dan pihak Kepolisian untuk bersinergi dengan TNI dalam memberantas dugaan aktivitas ilegal loging di Labura, dan berharap ada tindakan nyata serta komprehensif untuk melindungi hutan sebagai aset berharga bagi generasi mendatang.